Kami memulai hari ke-3 di Danang dengan cukup siang agar kaki nggak terlalu pegal sebab kami akan perlu tenaga lebih untuk jalan-jalan saat sorenya π.
Sekitar jam 10.30 kami memutuskan untuk lihat pemandangan pantai yang ada di dekat hotel. Jaraknya hanya 2 KM dari hotel. Bisa dibilang cukup dekat kalau naik kendaraan, tapi cukup berasa kalau jalan kaki π€£. Berhubung terasa nanggung, jadilah kami memutuskan untuk jalan kaki saja ke pantai, kira-kira 30menitan untuk tiba di sana. Cuaca di siang itu sedang cukup panas dan terik π, untungnya jalan menuju ke Pantai dipenuhi dengan pertokoan, jadi kami bisa jalan di trotoar toko untuk menghindari panas matahari wk.
My An Beach
Pantai My An adalah tempat tujuan kami. Siang itu pantai cukup sepi, tapi ada beberapa pengunjung yang aku lihat berenang dan berjemur di tepi pantai. Oiya, pantai My An ini gratis, bebas biaya masuk. Pemandangan di pantai ini mirip seperti di Jimbaran, Bali. Sebelah kiri ada pemandangan bukit-bukit dan di sekitar pantai ada banyak resto yang jual seafood. Katanya sore dan malam hari di sini biasanya ramai~
Kami hanya duduk-duduk bentar di toko yang jual minuman di area pantai sambil ngobrol dengan pegawai toko. Thanks to Google Translate yang benar-benar membantu banget saat ada kendala berkomunikasi π, say bye to bahasa tarzan deh berkat kehadiran Google Translate WKWK. Di kedai minuman ini, mamaku pesan jus mangga dan aku pesan es kopi susu. Rasa es kopi susunya beda dengan yang ada di Jakarta deh. Rasa susu dan kopinya seimbang, kopinya nggak terlalu pahit. Entah memang jenis kopi di Vietnam tidak terlalu pahit atau alasan lainnya, tapi enak-enak aja rasanya πππ»
Setelah santai sejenak sambil menghabiskan minuman dan people watching, kami jalan kembali ke hotel karena sebentar lagi akan dijemput oleh mobil pesanan kami yang akan membawa kami ke tempat lain. Btw, selama trip kali ini, people watching jadi salah satu momen yang kami suka dan secara nggak langsung aku merasa healing. Ngelihatin orang lalu-lalang sambil nggak mikirin apa-apa tuh ternyata enak ya π€£. Nggak tahu kenapa rasanya menenangkan dan ada manis-manisnya #plakk
Kami dijemput jam 14.00 dari penginapan kami dan setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit, kami tiba di HoiAn Ancient Town. Mobil rental beserta supirnya ini sudah aku pesan sebelumnya di aplikasi KLOOK dan memang khusus dipesan untuk antar-jemput dari hotel menuju HoiAn Ancient Town dan sebaliknya.
HoiAn Ancient Town
HoiAn Ancient Town merupakan salah satu tempat wisata yang terkenal dan kalau malam akan sangat cantik karena di sungai yang ada di tengah daerah ini akan banyak lampion bertebaran π.
Di sini ada banyak toko-toko yang jual beraneka macam barang dari mulai baju, crafting, oleh-oleh dan makanan juga ada. Ada juga museum-museum yang bisa dikunjungi. Cukup beli tiket di loket yang tersedia untuk bisa mengunjungi beberapa museum sekaligus. Aku dan mama nggak mengunjungi museum-museum yang ada di sini karena kurang tertarik, jadi kami hanya keliling dan makan-makan aja π.
Kondisi di HoiAn Ancient Town siang itu cukup ramai. Oiya, di Vietnam ini banyak sekali rombongan turis Korea, jadi jangan kaget kalau lihat Korean dimana-mana termasuk di HoiAn Ancient Town ini π€£. Turis Koreannya benar-benar banyak sekali ketika aku datang. Ngarep ketemu Kpop idol atau Kak Eno sih di sini WK sayangnya nggak ada π€£π€ͺ.
Sesampainya di HoiAn Ancient Town, kami jalan sebentar menuju area dalam dan kemudian ketemu semacam food court. Harap persiapkan mental karena ketika masuk daerah ini kamu akan ditarik-tarik oleh penjual untuk makan di stand mereka π. Lumayan dipaksa soalnya mereka jual menu yang sama di setiap stand π. Asal tegas menolak, bisa lewat kok wk.
Berhubung aku dan mama sudah lapar, kami langsung hayuk aja begitu ditarik oleh ibu pedagang yang paling depan π€£. Untung boleh lihat-lihat menu dulu dan di menunya ada harganya. Karena kami cocok dengan menu dan harganya, jadi kami cusss makan di kedai si ibu. Kami pesan Cao Lao dan Quang Noodles (lagi) π€£. Cao Lao untuk mamaku dan Quang Noodles untukku wk.
Quang Noodles. |
Cao Lao. |
Cao Lao itu mienya lebih tebal-tebal dan rasa kuahnya lebih manis. Kalau Quang Noodles rasanya sama seperti yang sebelumnya aku coba di hari pertama aku tiba di Da Nang~ pokoknya kalau bingung mau makan apa, pilih Quang Noodles aja biar aman π€£ππ»
Setelah makan siang, kami muter-muter di area Ancient Town dan Night Market yang ada di sana sampai sekitar jam 19.00, mantap π€£ππ». Kami sempat coba beberapa jajanan seperti es campur Vietnam (yang mirip HongTang) dan Nutella Banana Pancake ala Vietnam.
Untuk makan malam, aku coba Chicken Rice Vietnam yang aku temui di kaki lima pinggir jalan wk. Kalau boleh jujur, aku lebih suka Hainan Chicken Rice sih karena Chicken Rice Vietnam lebih cenderung manis dan kurang asin π. Secara penampakan juga beda sih~ Chicken Rice Vietnam ini nasinya warna kuning, lalu dikasih suwiran daging ayam dan ditaburi acar timun + bawang bombay yang rasanya manis π. Nasinya sendiri nggak terlalu asin. Porsinya lumayan bikin kenyang, tapi untuk rasa sayangnya kurang cocok buatku π.
Vietnam Chicken Rice |
Jam 19.00 lewat dikit, kami dijemput dan diantar kembali ke penginapan kami. Sopir yang membawa kami berbeda dengan yang menjemput kami di awal, tapi keduanya sama-sama baik dan semua proses berjalan dengan mudah serta lancar. Recommended sekali memakai jasa mereka! ππ»
Setibanya di hotel, kami istirahat dan nggak kemana-mana lagi karena besok pagi-pagi harus sudah bangun untuk pergi ke bandara menuju negara berikutnya π. 3 malam di Da Nang benar-benar menyenangkan dan berkesan sekali! Kami suka sekali berada di Da Nang karena kotanya sepi dan harga barang maupun makanan tuh murah-murah π€£. Pengin deh eksplor kota lain yang ada di Vietnam. Semoga ada rezekinya, amiiin!
Thank you for the good memories, Da Nang! |
✨π§π»♀️✨
Anyway, ketika berada di Bandara Da Nang, aku ada cerita pedih π. Toko-toko di dalam bandara Da Nang ternyata menggunakan mata uang USD sebagai alat pembayaran. Kami saat itu memang sedia USD, tapi harga-harganya benar-benar mahal sekaliiii, beda berkali-kali lipat dari di luar bandara π. Mereka sebenarnya terima Dong (mata uang Vietnam), tapi harganya mahal banget.
Kami pergi ke Burger King dan 1 combo burgernya kena harga USD 18 πππ. Karena sudah lapar, mau nggak mau kami pesan, tapi sampai sekarang aku masih berasa nyeseknya π€£. Ini akan menjadi Burger King termahal dan terpedih yang pernah aku makan π€£. Sampai sekarang kalau lihat Burger King, hati masih menclos karena teringat momen di bandara Da Nang ini wk. Jadiii, kalau ke Da Nang siap-siap bawa USD ya, guys. Tapi kalau bisa, makan dulu di luar sebelum masuk ke bandara π.
✨π§π»♀️✨
Setelah berusaha beberapa hari untuk live posting, ternyata aku nggak kuat untuk lanjutin sebab hari-hari selepas hari ke-2 di Da Nang tuh tepar banget, guys π€£.
Jadi, mulai dari postingan ini dan beberapa postingan yang akan datang ditulis saat trip sudah selesai π. Harap dimaklumkan ya πππ»
Li, kalo pantai di Vietnam ada yang jual es kelapa muda gak? π€£
BalasHapusBeberapa kali ke pantai di Indonesia kayaknya aku belom pernah nemu yang gratis deh, pasti ada aja harganya. Tapi disana enak ya pantainya pasir putih dan bersih gitu gak keliatan sampah kalo dari foto Lia... sekarang kan udah lumayan susah nyari pantai yang bener-bener bersih gitu.
Btw, itu serem juga ya sampe narik-narik nawarin makan... bisa trauma wkwkwk
Berhubung aku nggak menelusuri pantainya jadi nggak tahu ada yang jual es kelapa nggak π€£, tapi kayaknya ada sih, Kak wkwk. Soalnya di pinggiran jalan atau di Night Marketnya banyak juga yang jual kelapa, jadi asumsiku di pinggir pantainya pasti ada juga yang jualan *sotoy π€ͺ
HapusBetul banget! Minimal bayar parkir atau bayar tiket masuk ke pantai π₯². Kalau yang aku datangi ini nggak bayar tiket masuk, bebas banget mau mampir dari sisi manapun karena terbuka dari segala sisi. Ngarep banget Ancol bisa kayak gini, tapi kayaknya susah π€£.
OIYA! Aku nggak sadar kalau pantainya bersih banget, Kak Tika π€£, pantes kok kayaknya ada yang aneh(?) Wk. Tapi iya, sepanjang mata memandang tuh nggak ada deh yang namanya sampah di pasirnya. Salut! Padahal ini pantainya gratis, tapi tetap bisa bersih π₯Ί
Wkwk emang agak serem π€£ aku juga takut, tapi kalau kita tegas menolak, nggak akan dikejar. Kalau melengos doang malah dikejar π€£. Untung harganya bukan yang digetok gitu, jadi nggak apa buat makan di sana wkwk
Hahahahahah, prlan2 berlatih lagi Lia π€£, supaya next traveling bisa update setiap hari wkwkwkwkwkwkwk π.
BalasHapusBtw, kalo cobain kopi, Vietnam Ama Laos itu favoritku Li. Kyknya kopi di sana semuanya enak, ga ada yg failed π€£π€£. Puas pokoknya kalo udah ngopi di Vietnam dan Laos.
Da Nang sayangnya aku blm pernah datangin. Vietnam aku baru HCMC sih. Lainnya blm π . Pengen bgt bisa ke Hanoi, da Nang, da lat dan Sa Pa. Udh lama masuk bucketlistku
Chicken rice nya memang kliatan ga menarik sih π€£π€£. Tapi itu potongan daging yg noodles pake beef atau pork? Aku susahnya cari makan kalo di Vietnam π€£. Krn rata2 banyak yg pork kan.
Wkwkwk oke, aku akan berlatih, Kak π€£. Tapi jujur susah sih buat update tiap hari saat traveling, mungkin update tipis-tipis di IG masih bisa, kalau di blog kayaknya susah π€£
HapusHuaaa penasaran sama kopi Laos jadinya! Aku sebenarnya belum coba kopi vietnam yang kopi telur itu, sayang banget nggak kesampaian mau cobain. Kak Fanny sempat coba nggak?
Harus coba ke Da Nang, Kak!! Hanoi sama Sa Pa kata Kak Eno juga nggak kalah bagus π. Jangan lupa ke Ba Na Hills nanti di Da Nang ya, Kak Fanny π€£
Iya!! Aku nggak expect kalau Chicken Ricenya ternyata beda dari yang biasa aku makan soalnya nggak ada foto atau gambar apapun, namanya juga makan di kaki lima π. Nah, yang potongan daging di noodles kayaknya pork, Kak... Aku juga agak susah bedain dan nggak ada tulisan jelasnya di menu. Kayaknya paling aman makan Pho ya kalau di Vietnam?
Li kamu nyobain Pho gak di Vietnam? Kok aku ngerasanya gak pernah baca review kamu tentang Pho ya kemarin, wkwk. Kamu nyesek beli BK 18 dolar, aku jadi inget temenku beli kopi SB harga 80k++ dia minumnya sambil marah-marah. π€£
BalasHapusWkwk Kak Endah perhatiin aja π aku nggak nyobain karena daerah sekitar yang aku lewatin lebih banyak yang jual Bahn Mi sama Quang Noodles, Kak π.
HapusOMG!! HAHA I know how it feels π€£. Akupun makannya sambil misuh-misuh saking nggak percayanya dan kayaknya teman Kak Endah juga sama kayak aku misuh-misuhnyaπ€£
Lama sekali tidak berkunjung ke sini dan bertegur sapa dengan Kak Lia. Sehat-sehat ya Kak ,π€
BalasHapusHai, Kak Vera! Iyaaa yaaa, udah lama nggak lihat Kak Vera di dunia blog nih π. Terima kasih udah menyempatkan diri untuk mampir ke sini! Sehat-sehat juga untuk Kakak yaa ❤️
HapusAsik banget bacanya, jadi pengen ke Vietnam juga π, btw kak Lia apa udah nyobain kopi Vietnam yang dicampur pakai telur? Sering liat seliweran di timeline π
BalasHapushi, Juna! ayo mampir ke Vietnam!! di sini murah-murah, jadi berasa sultan kalau ke sini π€£
Hapussayangnya aku nggak nyobain kopi Vietnam yang dicampur telur padahal udah direkomendasiin untuk coba π. nanti coba cari di Jakarta aja, barangkali ada yang jual π€£
Ya Tuhan Hoi An bener bener cakepnya kelewatan, kotanya aestetik. Ga bisa berkata-kata aku hahaha.
BalasHapusDulu waktu ke vietnam ga cobain vietnam chicken rice, baiklah besok besok kudu cobain juga nih, penasaran kayak gimana
Kak Inun besok kalau mampir ke Vietnam harus cobain sih ke Hoi An sama Chicken Ricenya biar tahu gimana rasanya π. jangan lupa nanti cerita-cerita di blog yaaa!! penasaran baca cerita Kak Inun nanti di Da Nang π
Hapus