Pic credit here. |
Beberapa hari ini aku menonton 3 film Indonesia yang ada di Netflix. Sumpah ya, aku bangga dan seneng banget melihat film-film Indonesia yang semakin hari semakin bagus, dari mulai kualitas pengambilan gambarnya, akting-aktingnya, sampai jalan ceritanya π.
Nggak berhenti-hentinya aku kagum setelah nonton film-film ini karena beneran sebagus itu kualitas filmnya, yang mana artinya bahwa Indonesia sebenarnya bisa dan mampu memproduksi film-film yang bagus hanya entah kenapa beberapa tahun lalu ada masa dimana perfilm-an Indonesia redup dan kebanyakan film horor berbau porn aja yang tayang di bioskop π. Gladly, masa-masa itu sudah berlalu dan sekarang kita bisa menikmati banyak film Indonesia yang menarik serta mudah diakses di aplikasi streaming legal π₯³. Shall we say thanks to technology for this? π
Anyway, 3 film Indonesia yang aku tonton ini bukan film yang baru-baru banget sih, bahkan mungkin teman-teman di sini udah pernah nonton, iyes, Lia telat banget deh baru nonton sekarang π. But hopefully, semoga film-film ini bisa dinotice oleh lebih banyak orang sehingga semakin banyak film-film bagus yang bisa diproduksi π.
✨π§π»♀️✨
12 Cerita Glen Anggara
Nonton film ini atas dasar rekomendasi, katanya film ini bagus dan menarik, sayangnya aku lupa siapa yang rekomendasiin, jadi nggak bisa bilang terima kasih karena rekomendasinya beneran bagus π₯²π.
Bercerita tentang Glen Anggara, seorang pemuda yang hidupnya sangat berkecukupan dan memiliki keinginan hidup untuk hidup damai tanpa punya impian di masa depan, sementara Ayah dan Ibunya pusing karena mereka berharap Glen meneruskan pendidikannya ke jenjang perkuliahan dan memiliki impian hidup.
Suatu saat, Glen bertemu dengan Shena, kakak kelasnya sewaktu SMA yang diam-diam pernah Glen taksir. Shena sewaktu SMA adalah orang yang tegas dan terkenal galak, apalagi Shena adalah seorang ketua Osis. Namun, sayangnya Shena terkena gagal ginjal kronis, dengan umurnya yang tidak lama lagi, Shena mempunyai 12 permintaan terakhir yang kemudian Glen bantu wujudkan atas dasar kasihan. Tanpa sadar, lewat permintaan-permintaan Shena, Glen jadi punya semangat dan impian untuk menjalani hidup, serta perlahan-lahan cinta tumbuh di antara mereka.
Meski jalan ceritanya klise dan mungkin udah banyak yang sejenis, tapi film ini tetap menarik dan menghibur untuk ditonton. Color grading film ini tuh memberikan nuansa hangat yang aku suka, makanya aku betah banget nonton film ini dari awal hingga akhir π. Pemain-pemainnya juga memang udah terkenal dan familiar seperti Prilly, Junior Roberts, juga ada Marcelino Lefrandt! Yaampun, auto keinget papa Lala dong π€£, mana Marcelino kayak nggak menua, masih sama persis perawakannya seperti saat main di sinetron Bidadari π€£, jadi nggak usah khawatir dengan kualitas perannya.
Dari segi cerita, tipikal cerita yang ringan dan menghibur, nggak berat sama sekali, nggak ada adegan marah-marah, pokoknya ringan, menghibur, gemesh, tapi ada juga adegan sedih-sedihnya yang bikin mewek π₯². Meski demikian, masih ada pesan-pesan yang terselip dalam film ini, jadi nggak cuma menghibur, ada juga makna yang bisa dipetik dari film ini.
Aku gemes banget sih dengan adegan nembak romantisnya Glen π€£. Ini nih akibat Glen nonton drakor sama Mamanya Acha, eh jadi terinspirasi buat nembak romantis, tapi yang ada malah kocak karena jadi cringe π€£. Untung ada bocil-bocil kompleks yang bantu ngomong, kalau nggak, ditolak mentah-mentah lah si Glen ini sama Shena π€£. Please, bocil-bocil kompleksnya gemes-gemes bangetttt π.
Noktah Merah Perkawinan
Akhirnya, akhirnya, akhirnyaaa! Aku memberanikan diri untuk menonton film ini dan nggak nyesel sama sekali π. Awalnya aku takut untuk nonton, takut emosi greget kayak nonton World of Married π. Akutu nggak sanggup banget kalau harus nonton film yang vibesnya kayak World of Married soalnya bikin emosi banget nget nget dan aku jadi capek hati nontonnya π. Makanya maju mundur mau nonton Nokta Merah Perkawinan, padahal mah penasaran banget karena review-reviewnya bagus.
Nokta Merah Perkawinan ini bisa dibilang film yang realistis banget. Ceritanya tentang komunikasi yang kurang baik antara sepasang suami dan istri, lalu dari hal tsb merembet lah ke aspek-aspek lain dalam kehidupan.
Pertama, aku mau salfok sama rumah utama dalam film ini. Rumahnya BAGUS BANGET ASLI!! Ini rumah siapa sih? Kok desainnya bagus banget giniii. Homey banget tapi desain ruangnya estetik parah apalagi bagian kamar tidurnya. Yaampun, bikin salfok terus lah π€£. Cafe yang di Bogor juga bikin salfok!! Workshop tembikarnya juga! Ruangan konsultan perkawinannya juga! Kantor sang suami juga bagus! Ini orang yang pilih dan set lokasi syutingnya harus disembah karena tastenya bagus sekali π€£ππ».
Kedua, lagi-lagi aku dibuat betah dengan color grading filmnya. Betah banget nontonnya dah π. Apa ya, kesannya tuh kayak syahdu sekali gitu. Aku memang suka tipe-tipe film yang bernuansa seperti ini, jadi kemungkinan besar film-film atau series yang aku tonton punya nuansa yang mirip π. (Hello, Our Beloved Summer lovers!)
Ketiga, aktingnya! Beuh! Nggak usah diomong lagi lah ya, pemeran utamanya mah udah lihai betul dalam bidangnya. Aku suka dan merasa karakternya memang sesuai dengan para aktor dan aktrisnya. Akting Marsha Timothy dan Oka Antara tuh ciamik betul ππ». Apalagi waktu adegan berantem, segala emosi kekesalan, amarah, capek, sedih, gundah gulana semua tersampaikan dengan baik. Aku sebagai penonton sampai ikut merasakan emosionalnya, ikut merasa tegang sampai ikutan nangisππ₯² *Lia memang anaknya cengeng π*. Aku kagum sih dengan akting mereka saat berantem, itu kayak one take shoot gitu rasanya. Apa jangan-jangan beneran one take shoot ya? π.
Adegan endingnya juga nggak kalah bikin banjir sekebon π. Bajuku sampai basah karena aku buat lap air mata saking nggak bisa ditahan, emosional banget scene akhirnya tuh π. Aku paling nggak kuat saat lihat Oka Antara nangis terus Marsha juga nangis, yaampunnnn, emosional scene banget lah π.
Kalau orang-orang jadi takut menikah setelah menonton film ini, aku malah jadi sadar bahwa pernikahan itu memang berat tapi selama kedua belah pihak mau berusaha untuk mempertahankan dan berjuang, segala masalah pasti bisa terselesaikan dengan baik. Kunci utamanya cuma satu, komunikasi harus baik. Sebisa mungkin mengutarakan perasaan kita kepada pasangan, jangan kabur atau memendam, melainkan carilah solusinya bersama.
Sebuah film yang cocok banget ditonton baik oleh yang belum menikah maupun yang sudah menikah ππ»ππ»ππ»⭐.
Glorious Days / Bebas
Aku pernah baca review Ci Jane di blognya soal film ini beberapa waktu lalu, namun aku baru ada mood untuk nontonnya ya sekarang ini π *beginilah kalau apa-apa tergantung mood*.
Film Bebas ini alurnya maju-mundur antara masa kini dan masa lalu. Bercerita tentang Vina yang tidak sengaja bertemu dengan Kris, teman segenknya waktu SMA, di rumah sakit. Kris ternyata mengidap penyakit keras dan divonis akan meninggal dalam waktu 2 bulan. Sebagai permintaan terakhir, Kris ingin bertemu dengan teman-teman SMAnya yang sudah terpisah selama 20 tahun. Vina kemudian berusaha mengumpulkan teman-teman segenknya sewaktu SMA yang kemudian membawa Vina flashback ke masa-masa SMA mereka yang menyenangkan.
Nonton film ini bikin mikir, gimana ya nanti kalau aku udah seumur mereka, apakah masih bisa ketemu teman-teman SMA lagi, apakah masih bisa seseru mereka, kenapa masa-masa SMA berkesan banget, kenapa aku jadi rindu pakai seragam putih abu-abu π *kemudian nangis di pojokan*.
Bener banget ya kalau dibilang masa-masa SMA tuh masa-masa yang paling berkesan. Aku sadar betul dan ketika menonton film ini, aku juga jadi semakin sadar bahwa momen-momen SMA memang se-berkesan-itu π₯Ί. Masa-masa dimana bisa ketemu teman yang sefrekuensi seru dan kocaknya, masa-masa jatuh cinta pertama dan patah hati, semuanya berkesan banget π₯Ί. Dan lewat film ini, kita diajak untuk merasakan kembali momen-momen tersebut! Kebayang nggak serunya? π
Aku suka sekali momen pertemanan mereka ❤️. Mereka digambarkan sebagai genk yang kompak dan solid banget. Aku senang banget lihatnya π. Apalagi karakter Jojo yang kocak betul wkwk, aku rasa di setiap genk perempuan, ada aja teman yang seperti Jojo, yang heboh dan menghibur π.
Film ini ngingetin kita agar tidak lupa untuk menjadi diri sendiri seberapa sibuknya kita dan apapun profesi kita saat ini. Seperti Vina yang merasa hidupnya gitu-gitu aja menjadi seorang istri dan ibu, dan kemudian jiwanya bergelora kembali saat dia bisa menjadi diri sendiri bersama teman-teman geng Bebas. Kita juga, jangan lupa untuk menjadi diri sendiri ❤️.
P.s: Marsha Timothy cantik banget ya!! π
✨π§π»♀️✨
Film-film di atas bisa diakses secara legal di Netflix, ya. Dari 3 judul yang aku sebutkan, ada yang menarik hati teman-teman? Atau kalian sudah tonton semua? π
Yang ke tiga Bebas Lii..kayaknya seru banget ttg persahabatan saat SMA dulu,pastinya seru banget ,secara yg namanya anak SMA pasti nemuin kegokilan "sesuai usianyalah...jatuh cinta pertama kali dan berakhir menyedihkan..itu jg saya alami saat SMA π€£
BalasHapusSaat sekarang si udh ga bisa lagi ketemu tmn"SMA..udh pada nyebar entah kemana,kalo sekarang si udh agak antengan krna udh emak"πtapi tetep lah kalo ngumpul masih suka pecicilan wkkkk
Yg barusan komen di atas saya Liaa..mbk Heniπ
BalasHapusKak Heni! Terima kasih udah infokan ke aku, kalau nggak, aku bakal bingung gimana balasnya kalau anon π.
HapusMasa-masa SMA tuh benar-benar berkesan sekali ya! π. Sampai nggak nafsu makan waktu patah hati nggak, Kak? π Soalnya aku kalau patah hati jadi nggak nafsu makan wkwk #curcol
Meski udah emak-emak, pecicilan mah tetap lah ya, biar awet muda Kak π. Semoga suatu hari nanti ada kesempatan untuk ketemu lagi sama teman-teman SMA Kakak!~
Untuk film2 Indonesia sejenis itu memang bagus2 kak, tapi untuk sejenis film action atau superhero, wah jalan ceritanya agak kurang, terasa biasa, aku kan sudah terbiasa dgn box office made in USA, dgn cerita2 berat bernuansa politik, FBI, teror dll π€£ kurangnya cuma pada jalan ceritanya aja sih, klo dari segi acting, skil, dekorasi sdh setara box office π dan aktris cewe film action indo yg kusuka Julie Estelle ❤π€£
BalasHapusAku bisa relate dengan Kak Jaey π€£ dari beberapa film action Indonesia yang aku tonton memang kurang joss sih jalan ceritanya, kecuali Gundala. Gundala bagus deh wkwk. Udah nonton belum, Kak?
HapusJulie Estelle! Beliau memang cantik sekaliii! Good taste, Kak πππ» jadi ingat udah lama nggak lihat Julie Estelle main film, apa udah pensiun dari dunia entertaint ya π
Dari tiga film tersebut aku belum nonton yang 12 Cerita Glen Anggara. Kapan-kapan nonton ah... Btw, aku suka juga Noktah Merah Perkawinan. Keren banget! Aku dan temanku sampai bahas filmnya di podcast kami. Yuk dengerin yuk podcast-ku. Hahaha... Malah jadi ngiklan.
BalasHapusCuss nonton, Kak Kimi! Nanti kalau udah nonton, kasih tahu aku kesan-kesannya yaaa :D
HapusNokta Merah Perkawinan memang keren banget sih! Nanti aku meluncur ya dengerin podcast Kakak hahaha. Nggak apa lho iklan di sini, mumpung gratis :P
Aku cuma udah nonton yang Bebas doang, seru sih karena gak ngikutin film asli Koreanya jadi gak bisa bandingin tapi aku suka ngikutin yang versi Indonesianya!
BalasHapusAku masih belom berani nonton Noktah Merah Perkawinan, aku gamau kesel jugaaa hahahaha tapi emang udah banyak banget yang bilang kalo film ini tuh bagus banget, tapi masih galau sih....
Aku juga nggak ngikutin versi Koreanya jadi nontonnya pure awam wkwk. Sama seperti Kak Tika, aku juga suka dengan versi Indonesianya! Menyenangkan dan bikin nostalgia masa-masa SMA π
HapusAyo nonton Kak Tika! Nggak akan nyesel deh :p Nokta Merah nggak bikin kesel yang pengen jambak orang gitu wkwk tapi lumayan draining karena emosional scenenya mayan banyak, but worth to watch! Nanti kalau moodnya udah dapet, cobain deh π
Aku jadi penasaran mau nonton Bebas Li. Soalnya aku udah nonton versi Koreanya yang judulnya "Sunny" dan kayanya nggak sepenuhnya mirip ya, apa karena zona waktu nya juga udah beda?
BalasHapusMasa masa SMA emang paling kangen karena jadi masa transisi banget. Aku kalo lagi meet up sama temen SMA juga pasti auto flashback ke jaman itu. Huhu nggak bisa bayangin 20 tahun kemudian bakal kaya apa.
Karena aku belum nonton yang versi Koreanya jadi kurang bisa berkomentar :( tapi film Bebas ini recommended untuk ditonton! Aku sih suka banget, Nit π
HapusIiih! Sama banget! Akupun kalau lagi meetup dengan teman-teman SMA pasti flashback terus ke momen-momen berkesan sampaii hafal di otak karena yang dibahas hampir sama terus, tapi nggak bosan-bosan untuk dibahas π€£. Nggak kebayang 20 tahun lagi bakal gimana :( semoga pertemanan kita dengan teman-teman SMA masih solid ya :')
aku malah sudah lama ga nonton netflix. Terakhir nonton film indonesia itu kalau ga salah malah sri asih. Aku juga bilang kalau filmnya bagus banget. Berasa standar film indonesia sudah meningkat. Terutama untuk visual yang disajikan.
BalasHapuskalau film masa SMA itu jadi ingat film catatan akhir sekolah. (Lama banget yaa..hahhaha). Ceritanya begitu nyata terjadi di kalangan anak sma pada masa itu. Sejak saat itu mulai populer dengan buku kenangan dan acara prom night.
gimana perasaannya setelah nonton film tema SMA..khan sudah lama meninggalkan masa sma...wkwkwkkwk
Wiiih, aku belum nonton Sri Asih tapi penasaran pengin nonton π. Setuju banget! Kualitas film Indonesia udah meningkat pesat ya, Kak Rivai! Jadi senang nonton film-film Indonesia sekarang hahaha. Btw, Kakak udah nonton Gundala belum?
HapusCatatan Akhir Sekolah! Hahaha meski aku belum pernah nonton, tapi aku tahu ini hype sekali pada masanya sampai bertahun-tahun kemudian!
Hey! Aku baru tahun lalu lulus SMA tahu! Belum lama lah, masih fresh nih dalam ingatan π€ͺ
saya sekarang kalau di netflix lagi ngikutin film dokumenternya
BalasHapusSudah nonton dokumenter In The Name of God, Kak Rezky? Gimana kesannya? :D
Hapusbaru dua eps, dan ternyata aliran yang menyimpang itu enggak hanya di negara wakanda ternyata di luar negri juga gitu, dan tujuannya antara uang dan kebutuhan biologis, miris sih, agama jadi kayak kedok gitu
HapusAku baru nonton yg bebas doang π. Itu juga Krn ada Indi barendz dan Marsha ❤️. Kereeen memang film nya Li. Sampe iri, persahabatannya bisa lama sampe dewasa. Boro2 dah aku Deket Ama temen2 masa SMP dan SMU. Ntah udah kemana semuanya..
BalasHapusNaaah samaaa, aku sampe skr ga mau nonton noktah merah Krn kuatir bakal kayak the world of marriage π€£π€£π. Takut emosi jiwa π. Tapi memang banyak yg bilang bukan samasekali sih. Tapi entahlah, blm ada mood nontonnya π€£
Aku nonton karena ada Marsha juga, Kak! soalnya sebelumnya nonton Nokta Merah dan suka banget sama aktingnya, jadi pengin nonton film-film beliau lainnya dan berakhirlah di film Bebas hahaha. Solid banget ya pertemanan mereka! Aku juga iri banget nontonnya sambil bertanya-tanya kalau di kehidupan nyata ada nggak sih yang kayak gini π
HapusNanti kalau ada mood nontonnya, cobain ya Kak! Filmnya bagus banget dan emosionalnya beda dari World of Married, kalau WoM kan emosi yang sampai bikin pengin jambak dan tampar orang WKWK kalau Nokta Merah lebih ke emosional draining sampai nangis π€£.
Selamat Liii udah berhasil nonton Noktah Merah Perkawinan, hahahaha. Endingnya untung kayak gitu ya, kalau enggak...kayaknya aku bakal mental breakdance sampe lemes gabisa ngapa-ngapain. :))) Ini nih baru disebut review film, segala aspek dikomentari dan dibahas, nggak cuma blabbering (aku) lol. xD Kalau film Bebas aku malah gasukaaa, huhu, kayak terlalu lambat alurnya dan karena aku udah nonton versi Koreanya jadi yaaa endingnya udah tau.
BalasHapusBerkat racun dari Kak Endah nih :p dan nggak nyesel sama sekali nonton Nokta Merah! Terima kasih untuk racunnya ya, Kak π
HapusHUAHAHAHA aduh, kalau endingnya nggak begitu, aku bakalan mental breakdance bareng Kak Endah sih π€£. Endingnya begitu aja, aku udah nangis banget π€£.
Aku malah suka lho baca reviewnya Kak Endah!! Nggak kaku reviewnya, malah kayak lagi dengerin temen cerita, jadi enak banget bacanyaaa π. Kak Endah vibes banget lah pokoknya π
Karena aku belum nonton yang versi Koreanya jadi nggak ada pembanding π. Ceritanya secara keseluruhan mirip nggak sih, Kak? Soalnya aku lihat di film Bebas ini beberapa crewnya ada yang orang Korea juga, jadi aku pikir ceritanya mungkin sama persis gitu.
Wah, thank youuuu Lia.. kayaknya maub nonton Glen sama Bebas aja....
BalasHapusMau komen apalagi ya? hmmm...udah gitu aja deh ya....
Cobain, Kak Ady :D kayaknya Kak Ady cocok deh sama film Bebas #sotoy π€£
HapusBebassss, sumpahh nih film keren. Dan karena soundtracknya lagu lawas juga, bikin aku penasaran sama filmnya. Cerita persahabatan yang woww luar biasa pokoknya.
BalasHapusnoktah merah versi film belum nonton, aku mikirnya pasti soal pelakor hahaha. Dulu ada sinetron noktah merah yang hits tahun 2000-an awal, dan emang bikin kesel, gregeten nontonnya gitu. Masalah rumah tangga intinya, yang mana aku nontonnya masih zaman masih pelajar dulu, kan males juga, sampe terngiang-ngiang. Dan pas tahu ada filmya, bayanganku udah flashback ke tahun 2000an dulu
cerita glen anggara ini kayaknya bagus juga ya, ringan gitu inti ceritanya, ya boleh lah aku save dulu aja nih buat tontonan
Ostnya bikin nostalgia masa dulu ya, Kak wkwk. Aku juga jadi keinget dulu pas denger lagu Bebas ini pas umur berapa ya π€£
HapusNah, katanya Nokta Merah yang film memang mirip-mirip sama yang sinetron tapi yang film nggak bikin gregetan ke pelakornya, lebih fokus membahas hubungan pernikahannya, Kak Inun. Bagus deh, bikin nangis π€£
Glen Anggara juga baguss. Ringan dan nggak bikin mikir, ala-ala FTV gitu ceritanya wkwk. Nontonnya lumayan buat hiburan sama hiburan lihat-lihat pemandangan π
Aku baru nonton Noktah Merah Li, asli keren bgt sih, emosinya dpt dan menurut aku ceritanya realistis bgt sih.
BalasHapusSejak pandemi ini menurut aku jd banyak film bagus menurutku, cuma yg aku kurang sreg film2 skrg byk adegan lip kissing dan byk adegan vulgar, ga tau knp ga suka aja hahaha. Kalau Noktah Merah film orang dewasa tp "bersih" bgt, bahkan Oka & Marsha pun ga pelukan sama sekali, cuma pegangan tangan doang pas di ruang sidang cerai itu.
Emosi dan realistis banget, Kak Metaaa!! Aku sampai ikutan nangis dan ikutan capek pas adegan mereka berantem, kayak seolah-olah aku lagi di situ juga ngelihat mereka berantem langsung π
HapusSetuju banget! Makin ke sini makin bagus-bagus tapi hampir semua film ada lip kissingnya, ada juga yang vulgar. Mungkin mengacu ke western style, tapi aku juga kurang nyaman sih lihatnya. Biasa aku skip adegannya π
Aku baru ngeh, bener juga kata Kak Meta, di Nokta Merah cuma ada adegan gandengan tangan, tapi cuma begitu aja "chemistry"nya tetap dapet banget ya π jago betul para pemainnya dan bagus betul ide penulisnya π
aku tertarik nonton yang Bebas deh. Kalo nokta merah perkawinan kayanya keliatan banget bakal menguras emosi :') jadi engga dulu deh. serial layangan putus yang rame banget itu aja aku ga nonton karena alasanyang sama, bikin emosi xD
BalasHapusLayangan Putus aku juga nggak nonton karena drainning banget, Kak π. Kalau Nokta Merah beda banget wkwk. Aku awalnya juga takut untuk nonton tapi setelah nonton malah jadi suka bangettt. Bebas juga bagus! Worth to watch. Semoga Kak Lina suka!
HapusPengen nonton Noktah Merah Perkawinan, penasaran tapi takut mental breakdown juga. Apalagi bagi yg udah nikah 11 tahun kayak aku dan hubby (uhuk2) apa ditonton berdua aja yaa.
BalasHapusFilm Indonesia sekarang bagus2 ya. Zuzur jarang nonton film Indonesia sekarang, terakhir nonton tuu Wiro Sableng, Ranah 3 Warna.
Seringnya nonton masha and the bear diulang2 baik yg versi
rusia mauun english.
Wkwk kayaknya ditonton berdua merupakan ide yang bagus, Kak Vinaa. Biar diingatkan lagi soal betapa pentingnya masalah komunikasi di keluarga π
HapusWaaaw, Wiro Sableng kayaknya udah lama banget ya Kak? Atau ada Wiro Sableng yang baru ya? Aku kayaknya kurang update nih π
Semua udah aku tonton kecuali 12 Cerita Glen Anggara. Seru ya emangnya? Aku suka gak cocok nonton film anak sekolahan sekarang #MaapTua wkwk. Noktah Merah Perkawinan emang terbaik sih. Bagus sekali. Aku setuju sama semua yang Lia bilang. Dan karena udah menikah lumayan lama (8 taun lama gak si haha), aku relate banget dan sampe degdeguan karena ya memang gitu pernikahan. Membicarakan hal-hal sulit itu memang sulit. Pas adegan di ruang sidang dan ada recall pas mereka nikah, wah mewekkkk akuuuhh~~ Duh nanti nonton lagi ah.
BalasHapusCeritanya khas FTV banget sih, Kak Justin π€£. Agak kebaca gitu tapi lumayan buat hiburan mah wkwk
HapusHueee aku juga mewek banget pas bagian itu!! Sekarang keinget lagi aja bikin berkaca-kacaa π. Kayaknya suatu hari nanti pengin nonton ulang saking bagusnya dan realistis. Aku jadi kebayang sih Kak kalau hidup pernikahan bener-bener nggak mudah, masalah komunikasi aja bisa sampai se-deep ini kalau nggak diomongin baik-baik.
Yang terakhir no wonder sih Miles yang memproduksi AADC , akhirnya masa perfilman kelam kuntilanak pocong berakhir segera tergantikan film film estetik yaaa , kalo aku ada netflix pasti jd candu nih π π
BalasHapusMiles production emang bagus-bagus banget ya, Kak!! Sherina juga dari Miles kan? Kayaknya film-film keluaran mereka tuh ikonik banget π
HapusWkwk kalau ada Netflix dijamin jadi candu. Awalnya ngerasa biar nggak mubazir, eh lama-lama ketagihan marathon nonton series/movienya π
Pengen banget nonton yang noktah merah perkawinan mbk, karena lihat di tik tok kok bagus, padahal cuma cuplikan adegan aja tapi bikin penasaran. Saya juga takut banget kalau nonton drama atau film rumah tangga yang macam the world of married, apalgi sekarang udah nikah beneran jadi habis nonton takutnya kebawa emosi trus cari masalah sama suamiπ
BalasHapusAda satu film Indonesia soal pernikahan yang saya suka, nontonnya sampai bikin mewek yaitu wedding aggrement. Udah jadi series juga tapi saya nggak nontonπ
Halo, Kak Astria! Apa kabarnyaa? Mohon maaf lahir dan batin ya ππ»
HapusNokta Merah ini beda banget sama World of Married. Aku juga awalnya takut tapi setelah nonton malah jadi suka banget dan emosinya beda, bukan emosi kesel karena ada selingkuhan, ini lebih ke masalah komunikasi aja. Tapi memang lebih baik siapin mental saat nonton biar lebih kuat soalnya mengandung bawang π
Baru nonton satu, Bebas, nonton di bioskop, ceritanya bagus dan alurnya ga dipaksakan jadi nontonnya juga ga bosen hehehe. Kalau Noktah Merah Perkawinan, pernah nonton versi lawasnya, itupun waktu masih kecil, saat orang rumah pada nonton di ruang tengah dan belum ada hape kala itu, jadi ikut nonton hahah. Eh tapi setuju, sekarang makin banyak film Indonesia yang bagus, serial serialnya juga udah mulai variatif
BalasHapusSetuju! Yang saya suka dari film Bebas juga itu, ceritanya bagus dan aktingnya bagus-bagus semua. Pemilihan pemainnya cocok :)
HapusHahaha katanya film dan sinetronnya mirip, Kak. Saya sendiri belum pernah nonton yang sinetronnya. Sinetron jaman dulu yang paling saya ingat cuma Tersanjung dan Cinta Fitri karena sampai bermusim-musim π
Iya, betul banget! Serialnya juga udah mulai variatif dan pengambilan gambarnya bagus-bagus. Semoga kedepannya bisa semakin baik lagi ya dunia film Indonesia. Amiin.
Pingin nonton Noktah Merah Perkawinan karena dulu sinetronnya suka banget. Kira-kira sama nggak ya jalan ceritanya? Atau emang dibuat ulang dalam formatt film? Sampai sekarang saya masih inget lho bagian reff. OST sinetronnya. π
BalasHapusKatanya agak mirip tapi nggak se-emosional sinetronnya, Kak Zuzu hahaha. Coba deh nonton, filmnya bagus! Aku suka banget π
HapusLiii, kamu udah nonton Like&Share belum di Netflix? Kayaknya kamu bakal suka deh, tapi nggak tahu juga, wkwkwk. Sama Cek Toko Sebelah 2 udah nonton belum? Itu nontonnya ngakak iya, nangis iya π
BalasHapusSetujuuu, kalau film Indonesia makin ke sini makin ciamik. Entah itu plotnya, pengambilan scene (apalah sebutannya hahaha) semuanya menarik. Apalagi sekarang Indonesia mulai bikin series gitu, yaaa. Aku coba nonton series Indo di Disney+ judulnya "Yang Hilang Dalam Cinta", yang main Reza Rahadian, Dion Wiyoko sama Sheila Dara. Nonton deh, Liii. Cerita drama tapi twist-nya unikkkk. Sheila Dara juga cantik banget lagii, nggak pahammm T_T
Ciiii, kok Cici tahu aja aku bakal suka wkwk. Aku udah nonton dong Like&share dan yes, aku suka sama filmnya! π€£. Cek Toko Sebelah 2 udah masuk watchlist! Soon akan aku tonton. Terima kasih untuk rekomendasinya, Ci Jane π
HapusSetuju banget! Aku suka pengambilan scenenya sekarang sama warna filmnya bagussss, meski kadang ada yang terlalu kuning warnanya kayak Miracle in Cell gitu π€£ tapi overall udah banyak kemajuan banget.
Yang Hilang Dalam Cinta aku udah pernah nonton karena baca blog post Cici dan aku juga suka sama series ini!! Sheila Dara cantik banget π kalem tapi auranya kuat sekali #halah. Ayo nanti nonton Jalan Jauh Jangan Lupa Pulang di Netflix, Ci Jane! Kayaknya bakal tayang bulan depan kalau nggak salah ingat~
Semenjak hadirnya berbagai layanan streaming macem Netflix, Vidio, Disney+ dan kawan-kawan, sepertinya kualitas film makin mantep sih ya. Terus didukung juga sama banyaknya studio film bagus macem Falcon sama Visinema.
BalasHapusKalo film jelek mah tetep ada.... macem film aldi taher, hahaha.
cuma ga dapet spot aja. Saking sekarang tuh persaingan movie kuat banget.
Wahm dari 3 film yang disebut aku taunya cuma "Bebas" aja, itu pun belum nonton. Sip, bisa jadi rekomendasi kalau aku lagi pengen nonton film Indonesia :D Di Netflix seingetku jarang nonton film Indonesia, paling nonton "Ngeri-Ngeri Sedap" sama "June & Kopi" xD
BalasHapusEh, lupa, sama "Like & Share" juga. Lumayan sih itu, hehe.
BalasHapusSepertinya saya perlu mempertanyakan keIndonesiaan saya. Film2 domestik yang saya sukai terbatas banget. Cmn Habibie 3 sekuel, 5 cm dan apa lagi ya
BalasHapus