Jajan di Pasar Baroe.

Belakangan ini lagi bingung banget harus cuci mata kemana selain mall 😂. Rasanya lagi bosan banget kalau harus ke mall lagi.. mall lagi.. Mungkin ini juga yang jadi problematika sebagian masyarakat yang tinggal di Jakarta(?) sebab kalau aku lihat-lihat, setiap ada tempat outdoor baru di Jakarta, pasti jadi kawasan yang selalu ramai pengunjung di kemudian hari. Iya nggak sih? *mencari pembenaran*

Berhubung lagi bosan ke mall dan kena racun salah satu Youtuber soal kuliner tempat ini, main-mainlah aku ke sini, ke Pasar Baru, Jakarta. Salah satu kawasan pasar legendaris yang udah berdiri sejak zaman dahulu kala. Meski namanya "pasar", tapi yang mendominasi kawasan ini adalah pedagang kain, bukan seperti pasar lainnya yang isinya pedagang sayur dan buah 🤣.

Main-main ke Pasar Baru sekaligus melepas rindu, sebab terakhir kali ke sana sekitar 5-6 tahun lalu sebelum covid menyerang. Kondisi Pasar Baru sekarang mengalami beberapa perubahan. Yang paling terasa, ada beberapa toko yang tutup, bahkan toko besar sekelas Matahari Dept. Store yang udah berdiri sejak lama harus gulung tikar akibat pandemi 😭. Toko Matahari yang terdiri dari 3 ruko, kini kosong dan hanya 1 ruko yang dialih fungsikan menjadi semacam pujasera. Sedih ya kalau melihat pemandangan seperti ini 😭.

Anyway, kita skip bagian sedih-sedihnya dan berlanjut ke adegan yang bikin mata segar, perut keroncongan. Yeppp! Mari kita makan!~. 

Kawasan Pasar Baru juga terkenal dengan makanan-makanan legendarisnya. Kalau teman-teman sering dengar Bakmi Gang Kelinci, nah katanyaa sih pertama kali lahir di kawasan Pasar Baru ini. Menurut rangorang, rasa bakmi yang di Pasar Baru berbeda dari yang di cabang lainnya. Tapi kali ini aku nggak makan Bakmi Gang Kelinci sodara-sodara, jiakkk 🤣. Kali ini aku makan di Bakmi Aboen, yang katanya lebih legendaris CMIIW. 

Letak Bakmie Aboen adanya di pojokan gang gitu. Gang masuknya berada di sebelah Bakmi Gang Kelinci 😅. Pokoknya kelihatan kok dari ujung gang, nggak susah carinya 👍🏻. Meski berada di dalam gang, suasana di Bakmi Aboen ramai banget lhoo. Pengunjung nggak henti-hentinya berdatangan. Jangan khawatir nggak dapat tempat duduk karena ruangan di dalam cukup luas dan banyak tempat duduk tersedia. Para pegawai juga sigap membantu 👍🏻.

Menu di Bakmi Aboen cukup beragam, ada yang toping ayam dan babi. Ada bakmi kecil, lebar, kwetiau, bihun, lochupan, nasi goreng, dll. Siang itu aku pesan Bakmi Lebar Babi Campur dengan 1 porsi Swikiau rebus. 

Bakmi Lebar Babi Campur (50k)

Rasa bakminya bukan yang enak wah bangettt sih, tapi lumayan enak kok 😆👍🏻. Tekstur bakmi lebarnya pas, nggak terlalu lembek dan nggak terlalu kenyal. Nggak terlalu asin juga, lebih ramah untuk lidah lah ya hahaha. Toping babinya sih yang juara 😭👍🏻 maafkan, tapi aku harus mention ini karena memang enak buanget babi panggangnya 😭👍🏻. Dagingnya gendut, juicy, kulitnya garing, renyah, nggak gosong. Enak buanget 👍🏻😭👍🏻. Saran dariku kalau kalian mau pesan toping babi, lebih baik topingnya babi panggang aja, nggak usah pilih yang babi campur wk. 

Swikiau Rebus Porsi (+/- 30K)

Pindah ke Swikiaunya~ buat yang belum tahu, Swikiau ini mirip Pangsit/Gyoza/Dumpling gitu sih sebenarnya. Bahan pembungkusnya sama, mungkin isinya aja yang beda. Biasanya aku nggak ngefans banget sih sama Swikiau, tapi Swikiau di Bakmie Aboen ini uenak banget 👍🏻😭👍🏻. Isiannya cocok di lidahku. Nggak tahu isinya apa, entah seafood atau daging, yang jelas uenakkk dan bikin aku ngefans sama Swikiaunya 😭. Pantas saja papaku yang fans berat dunia per-pangsit-an sampai minta bungkus Swikiau ini 😂.

Setelah dari Bakmie Aboen, meski perut udah kenyang poll, tapi kalau lihat yang manis-manis, lambung langsung auto mengembang deh 🤣. Awalnya aku berniat untuk icip Es Sari Salju yang katanya cuma ada di Pasar Baru, tapi waktu lagi jalan-jalan, eh ketemu toko es krim yang namanya Tropic. Toko es krim ini bagaikan oasis di tengah padang gurun soalnya tempatnya adem, while cuaca di luar panas banget 🤣 *salfok*.

Mamaku bilang Tropic ini udah ada sejak mamaku SMA! Katanya mama, toko ini dulu ramai banget sampai antri ke luar-luar untuk beli es krimnya dan karena selalu ramai, mamaku nggak pernah sempat untuk cobain, jadi kali ini mampir ke Tropic biar mamaku bisa cobaaa~ mama sampai terharu banget, setelah 50 tahun berlalu masih diberi kesempatan untuk coba es krim ini 😭 sampai bonnya mau disimpan, buat kenang-kenangan katanya 😭 *nangis sekebon*

Nuansanya jadoel yaa~ hahaha.

Menurutku, es krim Tropic ini statusnya mirip seperti es krim Ragusa~ sama-sama homemade dan legendaris hahaha. Aku sendiri belum pernah coba Ragusa, jadi nggak bisa bandingin dengan Tropic ini dari segi rasa 😂. Di Tropic tersedia varian es krim yang nggak seperti varian es krim komersial. Ada Tutti Fruti, Banana Split, Snow White, Frambozen, Mocca, Tiramisu, dll. Coba tebak aku pesan yang mana? 🤭.

Aku pesan yang Snow White!! Gimana? Benar nggak tebakan kalian? 🤣. 

Pertama kali lihat namanya kelihatan unik bangettt dan begitu aku tanya katanya ada keju-kejunya gituuu, jadi iseng deh cobain aja wk. Ternyata Snow White itu perpaduan antara es krim dan di bawahnya ada seperti cheesecake berukuran cukup besar. Dikasih 1 bongkah gitu, bukan cuma potongan-potongan kecil 🤤. Rasa es krimnya mirip seperti es krim di rumah nenek alias es krim khas homemade gitu deh hahaha. Dominan berasa susu, tapi bukan yang strong ya~ dan nggak terlalu manis. Esnya juga cepat mencair, tipikal es krim homemade nggak sih? Hahaha. 

Snow White 🤤 (38k)

Terus, cheesecakenya nggak bikin eneg! Nggak kemanisan. Pokoknya perpaduan keduanya enakkkk, rasanya seperti naik mesin waktu dan kembali ke masa kecil 🤣. Es krimnya memang dingin, tapi sensasi makannya malah memberi kehangatan di djiwa *halah*. Oiyaa! Ada beberapa potong buah juga di pinggirnya sehingga menambah ragam rasa dalam 1 gigitan hiahahaha kayak iklan dah 🤣.

Banana Split (52k)

Untuk Banana Split, kelihatannya terdiri dari 3 atau 4 jenis es krim yang berbeda, tapi jujur karena rasanya light-light, aku sulit bedain rasa antara 1 scoop dengan yang lainnya WKWK. Paling yang ketara banget yang coklat, sisanya agak mirip-mirip sih 😂.

Es krim Tropic ini cocok dimakan segala usia, mau anak-anak sampai kakek-nenek sekalipun masih bisa menikmati karena nggak terlampau manis dan nggak terlalu berasa susu banget (soalnya mamaku nggak suka susu, tapi cocok dengan es krim ini), nggak bikin eneg meski dimakan banyak. Yum yum banget!~  Oiya, di Tropic nggak hanya jual es krim saja, tapi ada menu makanan Chinese Food seperti nasi goreng, lumpia goreng, dll. Kalau makanannya datang agak lama, harap dimaklumi ya karena chefnya hanya 1 orang.

Karena perut udah kenyang poll sampai tak ada sisa ruang *hamba lemah*, segitu aja jajan-jajan di Pasar Baru kali ini 🤣. Dari 2 tempat di atas, ada yang udah pernah teman-teman kunjungi? Atau teman-teman ada rekomendasi kuliner yahut di Pasar Baru? Let me know, ya!

Cara ke Pasar Baru:

Naik Commuter Line jurusan Jakarta Kota dan turun di Stasiun Sawah Besar atau Stasiun Juanda, lalu jalan kaki sekitar 10-15 menit. Jarak dari kedua stasiun tsb sampai ke Pasar Baru kurang lebih sama.