Ada boneka-boneka yang aku miliki sejak aku masih kecil, bahkan ada yang belum pernah aku mainkan, hanya terpampang manis di lemari kaca.
Ada pernak-pernik lucu yang biasa dikoleksi oleh para gadis kecil pada jamanku, semua terpampang rapih di dalam satu kardus khusus yang aku siapkan.
Ada foto-foto digital dari jaman aku sekolah, dari mulai foto makanan, benda dan hal-hal random lainnya, semua ada di dalam laptop dan Google Drive-ku.
Ada beberapa koleksi buku bacaan seperti komik, novel, bahkan buku pelajaran semenjak aku SD, semua masih tersimpan di dalam gudang.
Dan, kali ini, aku merapihkan semuanya. Memilah mana yang masih akan aku gunakan dan mana yang akan aku donasikan, dan mana yang sama sekali tidak bisa digunakan kembali.
Nggak disangka, begitu banyak barang yang nilainya sudah tidak aku temukan lagi untuk hidupku saat ini tetapi mereka masih ada di rumahku dan memenuhi tempat yang seharusnya bisa aku gunakan untuk hal lain. Dalam hal bentuk digital, ternyata banyak juga foto-foto yang sama, atau bahkan foto yang nggak jelas atau tidak fokus. Hal ini tentunya hanya memenuhi memori penyimpananku saja. Akhirnya, barang-barang tersebut aku pilih untuk donasikan, beberapa aku buang karena sudah tak layak pakai, juga aku hapus dari memori penyimpananku.
Untuk boneka-boneka dan pernak-pernik, aku berikan ke anak tukang sayur keliling di komplek perumahanku, dan aku berikan buku-buku ke tukang jual beli barang bekas dan tempat donasi barang.
Setelah menerima pemberianku, tukang sayur langgananku bercerita bahwa anaknya merasa senang sekali akan boneka dan barang lainnya, sampai nggak mau makan karena mau main terus hahaha.
Sehabis mendengar kata-katanya tersebut, aku jadi senang sekali dan lega. Aku bersyukur masih diberi kesempatan untuk bisa menjadi berkat bagi orang lain melalui hal ini. Aku pun senang dan lega karena aku tahu bahwa anak yang menerima pemberianku begitu senang, dan di sisi lain, aku-pun telah memperpanjang masa hidup barang-barang tersebut dengan memberikannya ke orang yang lebih mendapatkan nilai atas kehadirannya.
Aku sadar bahwa barang-barang kita yang sudah tidak kita temukan nilainya untuk menopang kehidupan kita di masa sekarang, ternyata masih bisa bermanfaat bagi orang lain.
Dibanding hanya terpampang di lemari kaca sampai benda tersebut usang tertelan zaman, kenapa tidak kita berikan ke orang lain yang lebih mendapatkan manfaat dari benda tersebut? Karena ternyata hal tersebut dapat mendatangkan sesuatu yang kita sebut dengan kebahagiaan.
The dreamer.
I was thinking about this too Li. Lagi milah2 barang yang masih bagus untuk diberikan ke orang lain. Terutama barang2 di kamar orang tua, dan beberapa barang di gudang..
BalasHapusSemangat Bayu! Mungkin kalau barang sentimental akan lebih sulit disingkirkan, but you can choose some of them untuk disimpan dan sisanya diberikan kepada yang lebih membutuhkan. Mungkin nanti pas libur lebaran bisa dilaksanakan kegitan memilah barangnya karena seriously, it takes a whole day ternyata 🤣 Mungkin barangnya nggak banyak, tapi begitu ketemu barang yang udah lama nggak kita lihat, biasanya kita auto mengenang memorinya selama beberapa saat dan ini yang bikin lama wkwk
Hapus